Kamis, 28 April 2011

o..Pahlawan negeriku


Di masa pembangunan ini”, kata Chairil Anwar mengenang Diponegoro, “Tuan hidup kembali. Dan
bara kagum menjadi api”.
Kila selalu berkata jujur kepada nurani kita ketika kita melewati persimpangan jalan sejarah yang
curam. Saat itu kita merindukan pahlawan. Seperti Chairil Anwar tahun itu, 1943, yang merindukan
Diponegoro. Seperti juga kita saat ini. Saat ini benar kita merindukan pahlawan itu. Karena krisis
demi krisis telah merobohkan satu per satu sendi bangunan negeri kita. Negeri ini hampir seperti
kapal pecah yang tak jemu-jemu dihantam gunungan ombak.
Di tengah badai ini kita merindukan pahlawan itu. Pahlawan yang, kata Sapardi, “telah berjanji
kepada sejarah untuk pantang menyerah”. Pahlawan yang, kata Chairil Anwar, “berselempang
semangat yang tak bisa mati.” Pahlawan yang akan membacakan “Pernyataan” Mansur Samin:
Demi amanat dan beban rakyat
Kami nyatakan ke seluruh dunia
Telah bangkit di tanah air
Sebuah aksi perlawanan
Terhadap kepalsuan dan kebohongan
Yang bersarang dalam kekuasaan
Orang-orang pemimpin gadungan
Maka datang jugalah aku ke sana, akhirnya. Untuk kali pertama. Ke Taman Makam Pahlawan di
Kalibata. Seperti dulu aku pernah datang ke makam para sahabat Rasulullah saw di Baqi’ dan Uhud
di Madinah. Karena kerinduan itu. Dan kudengar Chairil Anwar seperti mewakili mereka:
Kami sudah coba apa yang kami bisa
Tapi kerja belum selesai, belum apa-apa
Kami sudah beri kami punya jiwa
Kerja belum selesai, belum bisa memperhitungkan arti 4-5 ribu nyawa
Kami cuma tulang-tulang berserakan
Tapi adalah kepunyaanmu
Kaulah lagi yang tentukan nilai tulang-tulang berserakan
Tulang-tulang berserakan itu. Apakah makna yang kita berikan kepada mereka? Ataukan tak lagi
ada wanita di negeri ini yang mampu melahirkan pahlawan? Seperti wanita-wanita Arab yang tak
lagi mampu melahirkan lelaki seperti Khalid bin Walid? Ataukah tak lagi ada ibu yang mau, seperti
kata Taufiq Ismail di tahun 1966, “Merelakan kalian pergi berdemonstrasi..Karena kalian pergi
menyempurnakan..Kemerdekaan negeri ini.”
Tulang belulang berserakan itu. Apakah makna yang kita berikan kepada mereka? Ataukah, seperti
kata Sayyid Quthub, “Kau mulai jemu berjuang, lalu kau tanggalkan senjata dari bahumu?”
Tidak! Kaulah pahlawan yang kurindu itu. Dan beratus jiwa di negeri sarat nestapa ini. Atau jika
tidak, biarlah kepada diriku saja aku berkata: jadilah pahlawan itu.

Selasa, 26 April 2011

Transisi Rektorat

(Ekspektasi kritis proses pemilihan Rektor IAIN Raden Fatah Palembang)
Oleh : M. Chandra (staf Kemensospol BEM IAIN)

Rasanya sudah tidak ada perdebatan lagi di semua lini kalangan bahwa kehidupan kampus dengan fasilitis ilmiah adalah kebutuhan yang harus menjadi preseden dalam kehidupan kampus. Hal ini dianggap sangat reasonable untuk diimplememtasikan secara aplikatif guna menunjang kehidupan kampus yang berimplikasi pada kampus yang prestatif.
Harapan itu kemudian muncul kembali saat issu pemilihan Rektor IAIN Raden Fatah Palembang menggelinding, ada sebuah ekspektasi yang begitu besar dalam diri mahasiswa kepada Rektor baru yang akan memipin kampus kita, kita tidak menginginkan Rektor kedepan yang akan memimpin kampus kita adalah Rektor yang jika bicara ia berpuisi dan jika bertindak, tindakanya menjadi prosa, begitu complicated untuk ditafsirkan karna begitu normatif.
Dalam situasi yang seperti ini saya mengajak rekan rekan mahasiswa sekalian untuk sama sama mengawasi proses transisi rektorat ini, agar supaya rektor kita kedepan sesuai dengan apa yang kita inginkan, serta bisa membuat kebijakan kebijakan yang sarat dengan sisi pragmatis mahasiswa secara keseluruhan, harapan kita rektor kedepannya adalah rektor yang mampu membuat komitmen serta konsisten dengan cita cita perbaikan kampus di segala lini. Reformasi birokrasi administrasi, transfaransi penggunaan anggaran, serta pembangunan kampus dengan fasilitas ilmiah. Hal ini hanya bisa dilakuak oleh manusia yang visioner maka kedepannya kita sangat berharap siapapun rektor yang terpilih, ia adalah manusia yang memliki visi dan program perbaikan kampus yang yang jelas (Visioner)serta siap dievaluasi bersama unsur mahasiswa.
Issue pemilhan rektor in membuat banyak kalangan bermanuver poltik, saya berkesimpulan silahkan siapa saja untuk memainkan peran politiknya, asalkan hasilnya memang sesuai dengan ekspektasi bersama. Denga point-point yang saya ajukan di awal tulisan tadi yaitu rektor yang mampu membuat komitmen seta konsisten dengan cita cita perbaikan kampus di segala lini. Reformasi birokrasi administrasi, transfaransi penggunaan anggaran, serta pembangunan kampus dengan fasilitas ilmiah serta lain sebagainya.
Saya bersama sahabat sahabat saya di kementrian sosial politik BEM IAIN mengajak seluruh elemen mahasiswa untuk sama sama proaktive dalam mengawal proses ini, walaupun yang memiliki hak suara hanyalah para senator kampus, tapi dalam tulisan ini saya mencoba mengetuk hati para senator kita agar memilih rektor kedepannya sesuai dengan harapan mahasiswa tidak melakukan politik dagang sapi dalam memberikan suaranya.
Twitter : @moh_chandra

children of pragmatisme

Oleh : Chandra Baturajo (ka. Dept. Kebijakan Publik KAMMI Intifadha)

Mahasiswa adalah pilar kebangkitan bangsa, sejarah telah banyak menceritakan kesuksesan kalangan mahasiswa dalam mengusung perubahan, sebagai seorang agent of change, social control dan iron stock, sesungguhnya mahasiswa mempunyai hak dan kewajiban sejarah dalam merespon berbagai masalahan kebangsaan.

Tapi sejarah yang begitu besar, dewasa ini hanya menjadi dongen dalam diskusi diskusi mahasiswa, dari begitu banyak jumlah mahasiswa hanya beberapa orang yang masih peduli terhadap gerakan mahasiswa, selebihnya hanya peduli dengan diri sendiri (infirodi). Mahasiswa lebih disibukkan dengan BUTA PESTA (buku, cinta, dan pesta), apatisme mahasiswa sekarang sangat berpegaruh pada kondisi gerakan mahsiswa sebagai balance dari setiap kebijakkan pemrintah, cobalah dilihat aksi-aksi yang dilakukan oleh gerakan mahasiswa sekarang tak lebih hanya 30 orang, aksi seperti ini tak akan melukai pemerintah, wajar kalau penguasa sekarang bertindak semena-mena sebab mahasiswa sekarang telah mejadi children of pragmatisme

Salah satu isi dari tri dharma perguruan tinggi adalah pengabdian, kata pengabdian adalah pengejawantahan dari kepekaan mahasiswa terhadap rakyat bangsa ini. Tapi proses pengabdian mahasiswa sekarang sudah begitu kendor kalau tak mau dikatakan teledor, dunia yang begitu materealis menggiring mahasiswa pada kehidupan yang begitu hedonis, tak ada tedensi untuk melakukan perubahan, pada hal bung Karno pernah berkata “ pemuda yang berusia 20, 21.. yang tidak mau berfikir dan berjuang untuk negaranya maka pemuda yang seperti ini sebaiknya digunduli saja kepalanya”

Gerakan aktivis masjid kampuspun yang dahulu menjadi salah satu motor penggerak reformasi sekarang memilih mejadi “sufi masjid” yang pekerjaannya hanya tidur dan ber“gossip” ria seputar lawan jenis di dalam masjid kampus. Serta gerakan perlawanan lainnya lebih memilih menjadi “paguyuban demonstran” yang menukar idelisme dengan beberapa lembaran rupiah, fenomena ini semakain membuat compleceted permasalahan yang dihadapi gerakan mahasiswa.

Dari masalah yang begitu kompleks menggelayuti tubuh gerakan mahasiswa ini secara signifikan, dapat kita lihat bahwa mahasiswa dewasa ini hidup untuk diri sendiri, dan berfikir untuk kepentingan kantong pribadi, padahal sejatinya mahasiwa itu adalah golongan tengah yang menjadi elemen perekat antara penguasa dan rakyat jelata. Maka menurut hemat saya gerakan mahasiswa adalah gerakan moral yang mejadi penyeimbang atas setiap kebijakan yang dibuat oleh pemerintah yang tengah berkuas sekarang.

Kamis, 21 April 2011

hidup sehat

7 kebiasaan Tidur Sehat
1. Ciptakan lingkungan yang kondusif
Singkirkan benda-benda seperti radio dan televisi dari kamar tidur. Kamar adalah tempat untuk tidur, bukan menonton televisi. Orang akan mudah tertidur ketika ruangan lebih dingin dibandingkan hangat. Karena itu, ciptakan ruangan yang sejuk.

Matikan lampu, karena otak lebih mudah mempersiapkan tubuh untuk tidur di ruangan gelap. Pastikan seprei selalu bersih. Bantal, guling, dan kasur juga harus nyaman agar kita bisa tidur nyenyak.

2. Atur waktu tidur dan bangun yang konsisten
Setiap orang punya jam biologis yang mencatat dan melacak pola tidur. Ketika tubuh punya pola tidur teratur, otak secara otomatis akan mengirim sinyal ke tubuh untuk rileks dan pergi tidur. Tubuh pun secara otomatis akan bangun ketika sudah cukup mendapatkan istirahat.

3. Jauhi obat tidur
Jauhi kafein dan nikotin di malam hari karena dapat mengganggu istirahat. Kafein adalah stimulan yang mengaktifkan otak, sedangkan nikotin mempercepat metabolisme, sehingga tubuh Anda tetap energik. Pilihlah susu atau cokelat hangat sebelum pergi tidur.

4. Olahraga teratur
Hindari olahraga berat dekat dengan waktu tidur karena peningkatan temperatur tubuh akan membuat Anda terus terjaga. Idealnya, olahraga dilakukan 4-6 jam sebelum pergi tidur. Supaya tetap sehat dan tidur nyenyak, gerakkan tubuh 20 menit sehari.

5. Turunkan suhu tubuh
Orang cenderung cepat jatuh tertidur ketika suhu tubuhnya menurun. Jadi, sebenarnya mandi air panas sebelum tidur justru tidak mempercepat tidur.

6. Jangan paksa diri untuk tidur.
Jika tak bisa tidur, coba keluar dari kamar dan lakukan sesuatu yang lama-kelamaan membuat Anda mengantuk. Contohnya menonton televisi, membaca, atau mendengarkan musik yang lembut. Segera kembali ke kamar ketika kantuk mulai menyerang.

7. Hindari tidur siang.
Tidur siang dapat mengganggu pola tidur Anda. Tidur siang menjamin Anda mendapatkan cukup istirahat hari itu, sehingga malam Anda jadi terjaga

Sabtu, 16 April 2011

HIDUP MATI INDONESIA KU

HIDUP MATI INDONESIA KU

Assalamualaykum Warohmatullah Wabarakatuh

Salam Anti Pembodohan
Hidup Mahasiswa

Rasanya sudah begitu bosan kami melihat panggung politik Indonesia Saat ini, begitu mengeksploitasi kepentingan orang banyak demi kepentingan segolongan elit bangsa. Kasus yang saat ini sedang hangat-hangatnya dibicarakan adalah permasalahan skandal century yang merugikan Negara kurang lebih 6,7 triliun rupiah lebih

Kasus yang begitu sangat menghebohkan Indonesia ini diduga melibatkan sejumlah petinggi-petinggi bangsa seperti wakil Presiden Budiono yang pada saat terjadinya proses bailout tersebut beliau menjabat sebagai Gubernur Bank Indonesia serta Sri Mulyni Indrawati selaku ketua KSSK pada saat itu yang juga menjabat sebagai Mentri Keuangan. Berapa bulan terakhir pemberitaan di media massa semuanya membicarakan permasalahan ini dan pada akhirnya para anggota pansus menjadi selebritis mendadak, sejatinya anggota pansus harus berpihak pada kepentingan rakyat tapi ironisnya para anggota pansus lebih mengedepankan kepentingan kelompok dan golongan sebut saja partai penguasa yang begitu gencar memaksa partai koalisi agar berpihak pada mereka untuk menutupi kebenaran contohnya ancaman Reshufle cabinet, mafia perpajakan serta metode-metode lain yang mereka gunakan hingga membuat beberpa partai koalisi enggan menyebutkan nama orang yang bersalah dan bertanggung jawab terhadap masalah ini, katanya negeri ini negeri hokum tapi kenapa ketika yang bermasalah itu pejabat tinggi Negara maka harus ditutup-tutupi. Sejak pertama kali pansus ini dibentuk permasalahan itu terus terjadi, anggota pansus dari partai penguasa terus-terusan membahas hal-hal yang tidak substantive untuk dibahas bahkan mengeluarkan kata-kata yang tidak sepantasnya dilontarkan pada forum yang disaksiskan oleh seluruh rakyat Indonesia, ini tidak memberikan pendidikan politik yang baik bagi masarakat. Carut marutnya kondisi perpolitikan saat ini ditambah pula dengan gaya KPK yang sudah mencerminkan ketakutan untuk menyelesaikan masalah ini dengan statemennya yang mengatkan penyebutan nama di pansus itu membuat pansus sudah tidak objektif lagi, ada apa dengan KPK ? atau KPK telah terlobi oleh orang-orangnya partai penguasa ? kalau benar, maka siapa lagi yang harus kita percayai untuk menyelesaikan Skandal Century ini ?

Berangkat dari permasalah di atas maka kami dari Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia mengajak kepada seluruh mahasiswa dan rakyat yang peduli terhadap nasib bangsa bersama-sama kita kawal kasus century ini agar selesai dengan apa yang diharapkan oleh seluruh rakyat Indonesia serta menghimbau kepada lembaga terkait untuk segera menuntaskan permasalahan ini dan menununtut agar Sri Mulyani dan Budiono agar segera MUNDUR dari jabatannya selaku orang yang paling betanggung jawab atas kerugian Negara sebesar 6,7 triliun rupiah.

Hidup Mahasiswa
Merdeka Rakyat Indonesia
Palembang 1 Maret 2010
Ketua Dept Kebijakan Publik
KAMMI komisariat Intifdaha



M. Chandra(085267467660)