Selasa, 26 April 2011

Transisi Rektorat

(Ekspektasi kritis proses pemilihan Rektor IAIN Raden Fatah Palembang)
Oleh : M. Chandra (staf Kemensospol BEM IAIN)

Rasanya sudah tidak ada perdebatan lagi di semua lini kalangan bahwa kehidupan kampus dengan fasilitis ilmiah adalah kebutuhan yang harus menjadi preseden dalam kehidupan kampus. Hal ini dianggap sangat reasonable untuk diimplememtasikan secara aplikatif guna menunjang kehidupan kampus yang berimplikasi pada kampus yang prestatif.
Harapan itu kemudian muncul kembali saat issu pemilihan Rektor IAIN Raden Fatah Palembang menggelinding, ada sebuah ekspektasi yang begitu besar dalam diri mahasiswa kepada Rektor baru yang akan memipin kampus kita, kita tidak menginginkan Rektor kedepan yang akan memimpin kampus kita adalah Rektor yang jika bicara ia berpuisi dan jika bertindak, tindakanya menjadi prosa, begitu complicated untuk ditafsirkan karna begitu normatif.
Dalam situasi yang seperti ini saya mengajak rekan rekan mahasiswa sekalian untuk sama sama mengawasi proses transisi rektorat ini, agar supaya rektor kita kedepan sesuai dengan apa yang kita inginkan, serta bisa membuat kebijakan kebijakan yang sarat dengan sisi pragmatis mahasiswa secara keseluruhan, harapan kita rektor kedepannya adalah rektor yang mampu membuat komitmen serta konsisten dengan cita cita perbaikan kampus di segala lini. Reformasi birokrasi administrasi, transfaransi penggunaan anggaran, serta pembangunan kampus dengan fasilitas ilmiah. Hal ini hanya bisa dilakuak oleh manusia yang visioner maka kedepannya kita sangat berharap siapapun rektor yang terpilih, ia adalah manusia yang memliki visi dan program perbaikan kampus yang yang jelas (Visioner)serta siap dievaluasi bersama unsur mahasiswa.
Issue pemilhan rektor in membuat banyak kalangan bermanuver poltik, saya berkesimpulan silahkan siapa saja untuk memainkan peran politiknya, asalkan hasilnya memang sesuai dengan ekspektasi bersama. Denga point-point yang saya ajukan di awal tulisan tadi yaitu rektor yang mampu membuat komitmen seta konsisten dengan cita cita perbaikan kampus di segala lini. Reformasi birokrasi administrasi, transfaransi penggunaan anggaran, serta pembangunan kampus dengan fasilitas ilmiah serta lain sebagainya.
Saya bersama sahabat sahabat saya di kementrian sosial politik BEM IAIN mengajak seluruh elemen mahasiswa untuk sama sama proaktive dalam mengawal proses ini, walaupun yang memiliki hak suara hanyalah para senator kampus, tapi dalam tulisan ini saya mencoba mengetuk hati para senator kita agar memilih rektor kedepannya sesuai dengan harapan mahasiswa tidak melakukan politik dagang sapi dalam memberikan suaranya.
Twitter : @moh_chandra

Tidak ada komentar:

Posting Komentar